Mengatasi krisis
Dua pekan lalu, hampir semua media massa memberitakan tentang kemungkinan terjadinya krisis ekonomi jilid dua yang akan melanda Asia, termasuk Indonesia. Sejumlah indikator ekonomi, dikatakan menunjukkan gejala yang mirip dengan penyebab terjadinya krisis ekonomi pertama pada 1997 silam.
Dalam skala mikro, dampak krisis ekonomi pertama belum sepenuhnya berhasil diatasi. Hal tersebut ditunjukkan oleh angka-angka kemiskinan yang kian hari, makin meningkat dan daya beli masyarakat sangat rendah. Hal ini diperparah pula dengan kebijakan pemerintah yang tidak prorakyat.
Krisis ekonomi berkepanjangan pernah melanda wilayah Mesir pada zaman Nabi Yusuf. Hingga akhirnya muncul seorang pandai dari kalangan jelata, Yusuf AS, yang beriktikad baik menyelamatkan negara. Yusuf berkata, ''Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir), sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan.'' (QS Yusuf [12]: 55).
Ayat di atas menunjukkan bahwa untuk dapat menyelasaikan masalah krisis ini perlu pemimpin yang memiliki dua karakter utama, yaitu amanah dan berilmu. Mengapa harus dimulai dari pemimpin? Karena pemimpinlah yang menentukan kebijakan terhadap suatu masyarakat.
Pertama, amanah. Pemimpin yang amanah akan meletakkan tugas dan tanggung jawabnya di atas kepentingan apa pun. Pemimpin seperti ini akan lebih mengutamakan kemaslahatan dan kepentingan rakyat daripada kepentingan bisnis keluarga ataupun kepentingan politik pribadi.
Pemimpin yang amanah akan lahir dari seorang pemimpin yang memiliki pemahaman bahwa jabatan apa pun adalah ujian dari Allah dan bukan kehormatan. Pemimpin yang amanah merupakan seorang pemimpin yang memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Allah dan rasul-Nya.
Mengapa demikian? Jawabannya karena jabatan yang dijalani dengan landasan keimanan dan ketakwaan pasti akan melahirkan amanah. Sebaliknya, jabatan yang dijalani tidak dilandasi keimanan dan ketakwaan, akan melahirkan khianat.
Kedua, berilmu. Pemimpin yang berilmu akan melahirkan kebijakan yang berkesinambungan dan menjadi solusi bagi permasalahan rakyatnya. Pemimpin berilmu tidak mungkin hanya mengandalkan laporan yang 'asal bapak senang' tanpa melakukan verifikasi.
Jika seluruh pejabat, baik pusat maupun daerah, memiliki dua karakter ini, insya Allah negeri ini akan segera bangkit menjadi bangsa yang besar.
-republika online, 25 mei 07-
Label: bacaan penting
0 yang kasih komentar:
Posting Komentar
<< Home