GorEsAn WaRnA - WarNI

Warna-warni itu punya berjuta hikmah dan makna

Kamis, Juni 21, 2007

Palestina...

Sejak Hamas memenangkan pemilu parlemen Palestina 2006, merka selalu mendapat hambatan dari berbagai pihak, terutama Israel dan Irak. Amerika dan Eropa menambah tekanan dengan menghentikan dana bantuan untuk Palestina. Palestina sengaja di isolasi, di embargo, dihentikan akses keuangan serta hubungan internasional. Tujuannya hanya satu, perekonomian mereka segera hancur dan rakyat memprotes pemerintahan Hamas atas ketidakmampuan itu. Dengan demikian, Presiden Palestina Mahmud Abbas yang juga pemimpin Fatah memiliki alasan untuk menyerukan pemilu baru.

Kemudian beberapa kali Presiden Mahmud Abbas mengemukakan tentang perlunya pemilu dini, dan yang antusias menanggapi adalah pihak Barat tentunya. Dan yang terjadi kemudian adalah bentrokan antara Hamas dan Fatah yang memakan banyak korban. Setelah sempat melalui proses perdamaian lewat Raja Arab Saudiyang akhirnya dibentuk pemerintahan koalisi, pihak Barat pun merasa tidak puas. Karena Hamas masih memimpin, isolasi ekonomi dan politik internasional terus berjalan. Hamas dan Fatah bentrok kembali. Presiden Abbas memecat PM Ismail Haniya, membubarkan kabinet dan membentuk kabinet baru. Kondisi Palestina pun semakin memburuk dengan adanya bentrokan antar saudara sendiri, ditambah lagi gempuran dari Israel yang tak henti-hentinya.

Atas kondisi Palestina yang semakin terpuruk itu, pihak Barat pun akhirnya mengakui pemerintahan baru yang dibentuk Presiden Abbas. “Pemerintahan tanpa Hamas adalah mitra kami”. Lalu embargo pun dihentikan, bantuan untuk Palestina segera dikucurkan oleh Amerika. Sebaliknya, jalur Gaza yang saat ini sedang dikuasai oleh Hamas tetap diisolasi oleh Israel, mereka menutup pasokan kebutuhan , dengan tujuan rakyat yang sedang di Gaza, marah kepada Pemerintahan Hamas dan segera meggulingkan mereka.

Tak perlu menuduh mana yang salah antara Hamas dan Fatah, karena jelas sekali, lagi-lagi sebuah skenario besar sedang dijalankan pihak Barat. Atas skenario ini, korban di Palestina akan semakin banyak, sebaliknya yang diuntungkan adalah Israel, Amerika dan para sekutunya karena mereka akan lebih mudah mengatur politik Palestina. Di saat kekuatan bersama untuk melawan musuh sangat dibutuhkan, Hamas dan Fatah yang memegang pemerintahan di Palestina justru bentrok dikalangan dalam negeri sendiri.

Dan masihkah kita yang berada di dunia luar ini berdiam diri? Melihat kondisi saudara kita di sana, disiksa, dipermainkan dan diadu domba musuh-musuh Islam. Astagfirullah bahkan sekedar berdoa untuk mereka pun kita sering terlupa...
Sungguh perang ini takkan usai sampai Palestina mulia
Karena Allah telah menjanjikan sebuah kemenangan





Untukkmu jiwa-jiwa kami, untukmu darah kami
Untukmu jiwa dan darah kami
Wahai Al Aqso tercinta
Kami akan berjuang, demi kebangkitan Islam
Kami rela berkorban, demi Islam yang mulia
Untukmu Palestina tercinta, kami penuhi panggilanmu
Untukmu Al Aqso yang mulia, kami kan terus bersamamu
-Shoutul Harokah-

Label:

1 yang kasih komentar:

  • At 11:57 PM, Anonymous Anonim said…

    izin copas ya,, :)



    by : aan mi'dad -salam palestine center salam UI-

     

Posting Komentar

<< Home

 
body