GorEsAn WaRnA - WarNI

Warna-warni itu punya berjuta hikmah dan makna

Senin, Januari 21, 2008

Cinta Angkutan Umum...??!!

Seminggu terakhir ini saya berangkat & pulang kerja naik angkutan umum, Kopaja 63 Depok-Blok M dilanjutkan Kopaja 66 untuk sampai di Sudirman.. Ceritanya lagi mencoba mempopulerkan Public Transportation, yang sedang di gembor-gemborkan para aktivis lingkungan (hehe...padahal lagi ga ada tebengan, karena mobil yang biasa saya tumpangi saat kerja, pemiliknya sedang dinas ke luar kota).

Sedikit gambaran perjalanan di atas Kopaja : Berdiri selama1,5-2 jam, desak-desakan, panas, ugal-ugalan, plus macet disana sini. "Blok M..Blok M...kosong..kosong.." teriak sang kernet, hampir seluruh penumpang mengeluh (kecuali yang dapat tempat duduk), "apanya yang kosong, udah desek-desekan gini kok dibilang kosong..." keluh penumpang. Belum lagi kondisi fisik angkutan umum yang sudah tidak enak dilihat (apalagi ditumpangi), yang kadang mogok di tengah jalan dan memperparah kemacetan. Barangkali ini menjadi salah satu hal yang membuat angka tingkat stress di kota Megapolitan semakin tinggi, terutama untuk para pekerja dan pelajar yang sehari-harinya naik angkutan umum.
Di sisi lain, banyak pula orang yang sedang mengkampanyekan "Cinta Angkutan Umum". Mulai dengan memperjuangkan angkutan umum dan menolak penambahan terus-menerus fasilitas untuk kendaraan pribadi (yang digunakan oleh tak sampai 10 % orang, tetapi memakan tanah dan ruang publik kita jauh di atas proporsi itu)

Ya...seandainya seluruh angkutan umum di Indonesia seperti yang ada di negara-negara maju sana, tentu saya dengan rela akan mempromosikan pada semua orang : "hei, ayo naik angkutan umum, mengurangi kemacetan, mengurangi polusi, mengurangi ongkos anda..." . Atau minimal, semua angkutan umum diperbaiki kondisi fisiknya seperti Busway misalnya, bersih dan berAC, tentunya tanpa harus menggelar "red carpet" seperti Busway (kalo semua angkutan umum memakai jalur khusus, jalanannya ga cukup).

Tapi sayangnya wajah angkutan umum di Indonesia masih saja buram..., dan mungkin akan memakan waktu yang cukup lama untuk berubah. Sampai sekarang jumlah angkutan umum belum bertambah secara signifikan,(karena saya belum pernah melihat kopaja, atau metromini atau bajaj yang fisiknya bagus/baru), padahal jumlah pekerja dan pelajar semakin banyak. Tidak heran jika jumlah kendaraan pribadi juga semakin banyak, orang lebih senang naik mobil atau motor sendiri. Dan akhirnya kemacetan akan semakin parah...

0 yang kasih komentar:

Posting Komentar

<< Home

 
body